Pertimbangan memilih TPM (II-selesai)
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan TPM: (sambungan-akhir)
5. CUP
Metode CUP digunakan jika tingkat komparabilitas produk, kontrak dan kondisi ekonomi telah sesuai dengan karakteristik tested party. Jika produk yang diuji adalah komoditas, maka data pasar yang tersedia dapat digunakan sebagai data pembanding. Namun demikian, data CUP eksternal sulit untuk diperoleh dan digunakan dalam analisis.
CUT adalah CUP untuk pengalihan harta tak berwujud. Sama seperti CUP, CUT juga cenderung menggunakan data transaksi internal antara WP dengan pihak independen.
6. TNMM
TNMM sering digunakan dalam APA. Penggunaan PLI dalam metode ini merupakan suatu ukuran atas profitabilitas perusahaan yang digunakan untuk membandingkan data pembanding dengan tested party. Contoh PLI adalah ROA dan ROIC dimana ROA berfokus pada penggunaan aset sedangkan ROIC berfokus pada jumlah hutang dan modal yang di investasikan pada perusahaan.
ROA dan ROIC merupakan dua PLI yang bisa saling mendukung, sebagai gambaran mari kita timbang kasus berikut, dua perusahaan memiliki operating assets $200. Perusahaan pertama tidak memiliki non-interest-bearing liabilities (NIBLs) dan perusahaan kedua memiliki $100 NIBLs dalam bentuk hutang. Saat menghitung ROIC, dimana Invested Capital sebagai denominator maka invested capital perusahaan pertama adalah 200, sedangkan perusahaan kedua 100, karena supplierlah yang menyediakan $100 selisihnya untuk beroperasi (pada perusahaan kedua). Pada assets intensity adjustment, banyak ekonomis yang menggunakan ROA, menyesuaikan NIBLs seperti hutang dagang, sehingga menyempitkan perbedaan antara ROA dan ROIC.
Pada umumnya, margin laba kotor tidak terlalu disarankan sebagai PLI karena kategorisasi beban operasi dan COGS cenderung dapat dimanipulasi, sehingga WP yang menghasilan rugi operasi dapat menunjukkan margin laba kotor pada rentang kewajaran yang dihasilkan oleh pembanding. Hal ini menunjukkan perbedaan fungsi yang dilakukan dapat membuat PLI margin laba kotor menjadi kurang handal.
PLI yang berdasarkan I/S biasanya digunakan saat harta tetap tidak memiliki peran utama dalam menghasilkan laba operasi, PLI I/S ini sering digunakan untuk distributor dan service provider.
7. Berry Ratio
Secara konsep, Berry Ratio menggambarkan pengembalian fungsi nilai tambah perusahaan dan mengasumsikan bahwa fungsi nilai tambah perusahaan ada pada beban operasi. Asumsi ini lebih relevan digunakan untuk distributor daripada untuk pabrikan. Beberapa studi empiris menunjukkan bahwa distributor independen dengan beban operasi yang rendah menghasilkan berry ratio yang lebih tinggi. Hal ini menjadi perhatian khusus dalam pemilihan TPM karena bisa menjadi tidak relevan dalam melihat kewajaran tingkat pengembalian beban operasi itu sendiri.
Pemilihan PLI menjadi hal yang sangat penting dalam negosiasi APA, dimana pemilihan PLI harus sesuai dengan fakta dan keadaaan sebenarnya.
Comments
Post a Comment