Penerimaan Pajak tidak Dipengaruhi Krisis?

Target pajak yang dibebankan pada 2008 dan 2009 bisa terealisasi pada masa tata kelola Darmin Nasution, pertanyaan besarnya ada apa dengan tata-kelola yang dilakukan pemimpin sebelum dan sesudahnya? Kenapa sejak berganti kepemimpinan, organisasi ini tidak pernah mencapai target penerimaan? Apakah mungkin melakukan kesalahan penentuan target atas pertumbuhan ekonomi? Padahal GDP Indonesia selalu bertumbuh dengan angka konsisten. Lantas, ada apa sebenarnya?
Pada saat itu, krisis keuangan global hingga tahun depan diyakini tidak berimbas pada sektor keuangan Indonesia. Namun kenapa setiap kali ditanyakan ke pemerintah saat ini, jawabannya selalu karena pelemahan ekonomi global? Apakah memang perekonomian global yang perlu dikambing hitamkan ataukah ada hal lain yang perlu dipertanyakan? Atau hanya itu jawaban yang tidak terlalu perlu untuk dipertanggungjawabkan saat ini?
Menurut Darmin Nasution saat itu, krisis keuangan global, akan berpengaruh terutama terhadap pasar modal. Tapi penerimaan pajak dari sektor ini relatif kecil sehingga pengaruhnya terhadap penerimaan pajak juga ringan. Sementara target pajak nonmigas yang bisa direalisasi merupakan target yang sudah disepakati dengan legislatif. Apakah struktur asal penerimaan pajak tahun setelahnya berubah? Apakah penerimaan pajak saat ini menjadi banyak dari sektor pasar modal? Rasanya tidak.
Kalaupun pemerintah memberikan insentif PPh, ini merupakan insentif untuk investasi baru dan perluasan kapasitas sehingga kalau dia tidak melakukan keduanya maka penerimaan pajaknya seharusnya tidak layak untuk memperoleh insentif. Lagipula, struktur insentif tahun setelah kepemimpinan Darmin Nasution tidak banyak berubah. Insentif pun bukan hanya menciptakan loss, tapi juga opportunity dalam penerimaan perpajakan. Jadi, insentif perpajakan pun tidak layak digunakan sebagai alasan tidak tercapainya penerimaan perpajakan.
Jadi saat kita mendengar pembelaan pemerintah atas kinerjanya, adalah baik untuk mencerna, walaupun tidak banyak berguna, setidaknya kita tidak mudah untuk dicuri hatinya. 

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Buku Acara: Ibadah Mengenang Satu Tahun Berpulang ke Surga

Berry Ratio dan penggunaannya

BEPS Inclusive Framework, the urgency for developing countries